A. PENGERTIAN
IDEOLOGI
Ideologi berasal dari kata idea yang berarti
gagasan, konsep, pengertian dasar cita-cita dan logos berarti ilmu. Secara
harafiah ideologi berarti ilmu tentang pengertian dasar ide. Dalam pengertian
sehari hari idea disamakan artinya dengan cita-cita. Cita-cita yang dimaksud
bersifat tetap yang harus dicapai sehingga merupakan pandangan dasar pandangan
paham. Ideologi kemudian berkembang menjadi seperangkat nilai atau pemikiran
yang dipegang oleh seseorang atau sekelompok orang untuk menjadi pegangan
hidup.
Ideologi berbeda dengan filsafat.
Ideologi memang mengandung nilai filosofis tapi berlaku sebagai keyakinan normative.
Ideologi juga mempunyai sifat futuristic karena memberikan gambran masa depan
yang utopis. Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila meripakan nilai-nilai
yang dicita-citakan dan ingin diwujudkan.
Ø Oetojo
oesman dan alfian
Ideologi berintikan serangkaian nilan ( norma ) atau
system nilai dasar yang bersifat menyeluruh dan mendalam yang dimiliki dan
dipegang oleh suatu masyarakat/bangsa sebagai wawasan/pndangan hidup mereka
Menurut alfian, ideology mengandung 3 dimensi:
ü Dimensi realita
Nilai-nilai dasar terkandung dalam ideologi bersumber dari nilai-nilai
riil hidup didalam masyarakatnnya
ü Dimensi idealisme
Ideologi perlu mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai
bidang kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.
ü Dimensi fleksibilitas
Ideologi mampu menerima hal-hal baru sesuai perkembangan jaman.
Ø Prof.
Kaelan
Pancasila sebagai ideologi bangsa
dan negara Indonesia berakar pada pandangan hidup dan budaya bangsa. Karena
ciri khas Pancasila memiliki kesesuaian dengan bangsa Indonesia
Ø Ricoeur (1986)
Ideology
merupakan istilah yang mengandung sifat dasar permulaan yang sangat mendua,
ambigu ; sisi positif dan negative, konstruktif dan destruktif, dimnsi
konstitutif dan patalogis. Selain itu dinyatakan pula ideology sangat meruakan
kosakata yang bersifat polemis. Oleh karena itu, apabila kita bermaksud
membicarakan ideology perlu disertai presisi dan proporsinya yang jelas
Ø Sydney hook (bachtiar, 1976)
Ideology
berarti sebagai ‘’pandangan dunia atau kosmos tempat manusia didalamnya, yang
merupakan bimbingan kegiatan politik dalam arti yang seluas-luasnya
Fungsi ideologi menurut beberapa pakar di bidangnya :
1.
Sebagai sarana untuk memformulasikan dan mengisi
kehidupan manusia secara individual. (Cahyono, 1986)
- Sebagai jembatan pergeseran kendali kekuasaan dari generasi tua (founding fathers) dengan generasi muda. (Setiardja, 2001)
- Sebagai kekuatan yang mampu member semangat dan motivasi individu, masyarakat, dan bangsa untuk menjalani kehidupan dalam mencapai tujuan. (Hidayat, 2001)
B.
PANCASILA
SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
Pancasila sebagai
ideologi terbuka adalah pandangan hidup bangsa Indonesia yang mempunyai nilai
dasar yang bersifat tetap sepanjang jaman dan nilai instrumental yang mampu
berkembang secara dinamis.
Nilai-nilai dasar
Pancasila yang bersifat tetap adalah cita-cita dan tujuannya, yaitu terdapat
pada pembukaan UUD 1945
Nilai-nilai
instrumental Pancasila yang dapat berubah adalah pengembangan dan
pengamalannya, yaitu penjabaran lebih lanjut dari pembukaan UUD 1945, sebagai
arahan untuk kehidupan nyata. Perubahan-perubahan tersebut tidak boleh menyimpang
dari nilai-nilai dasarnya. Sifat dinamis dan inovatif nilai-nilai instrumental
memungkinkan Pancasila dapat senantiasa beradaptasi dan mengikti perkembangan
zaman tanpa meninggalkan prinsip-prinsip dasarnya.
è
Ciri-ciri
ideology terbuka
·
Nilai – nilai dan cita-citanya tidak dapat dipaksakan dari luar
melainkan digali dan diambil/dari moral, budaya masyarakat itu sendiri
·
Dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan hasil
musyawarah dari consensus masyarakat tersebut.
·
Nilai-nilai itu sifatnya dasar, secara garis besarsaja sehingga tidak
langsung operasional
è
Dimensi-dimensi
Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila sebagai suatu
ideologi (ideologi terbuka) memiliki kekuatan yang
sangat tergantung pada
kualitas dari dimensi-dimensi yang dikandungnya. Menurut alfian kekuatan
ideology tergantung pada kualitas 3 Dimensi yang ada pada ideology tersebut.
1. Dimensi
Realita
Yaitu bahwa nilai-nilai
dasar yang terkandung dalam ideologi (Pancasila) itu
secara riil berakar dan
hidup serta bersumber dari budaya dan pengalaman sejarah masyarakat atau
bangsanya (Indonesia),.
2. Dimensi Idealitas
Yaitu
bahwa nilai-nilai dasar ideologi (Pancasila) mengandung idealisme,
bukan lambungan
angan-angan yang memberi harapan tentang masa depan yang lebih baik melalui
perwujudan atau pengamalannya dalam praktek kehidupan bersama mereka
sehari-hari.
3. Dimensi
Fleksibilitas
Yaitu bahwa ideologi
tersebut memiliki keluwesan yang memungkinkan pada generasi penerus bangsa diperjuangkan
dan dipertahankan dengan semangan nasionalisme.
è nilai-nilai
yang terkandung dalam ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka
Menurut
Kaelan, adalah sebagai berikut :
·
Nilai dasar,
yaitu hakekat kelima sila Pancasila.
·
Nilai
instrumental, yang merupakan arahan, kebijakan strategi, sasaran serta lembaga
pelaksanaanya.
·
Nilai praktis,
yaitu merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam suatu realisasi
pengamalan yang bersifat nyata, dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat,
berbangsa dan bernegara.
è Faktor
Pendorong Keterbukaan Ideologi Pancasila
·
Kenyataan dalam proses pembangunan
nasional dan dinamika masyarakat yang berkembang secara cepat.
·
Kenyataan menujukkan bahwa bangkrutnya
ideologi yang tertutup danbeku cendnerung meredupkan perkembangan dirinya.
·
Pengalaman sejarah politik masa lampau.
·
Tekad untuk memperkokoh kesadaran akan
nilai-nilai dasar Pancasila yang bersifat abadi dan hasrat mengembangkan secara
kreatif dan dinamis dalam rangka mencapai tujuan nasional.
è Batas – batas keterbukaan pancasila
o
Stabilitas nasional yang dinamis
o
Larangan terhadap ideologi marxisme,
leninnisme dan komunisme
o
Mencegah berkembangnya paham liberalisme
o
Larangan terhadap pandangan ekstrim yang
menggelisahkan kehidupan bermasyarakat
o
Penciptaan norma-norma baru harus
melalui consensus
è System filsafat pancasila
Paham
yang menempatkan masyarakat dan individu secara seimbang. Ada kebebasan tetapi
demi kebaikan bersama diadakan pembabatan terhadap kebebasan itu yang berarti
bebas tapi bertanggung jawab. Mengakui HAM dan mengakui adanya Tuhan YME,
beragama sesuai dengan agama yang dianutnya
è System social budaya
Setiap
orang dapat melahirkan apa saja untuk mewujudkan kebahagiaan masyarakatnya
pemerintah berupaya untuk mensejahterakan masyarakat dengan tetap menghargai
hak asasi manusia. Bila ada masalah maka diadakan musyawarah berdasarkan akal
sehat untuk mencapai mufakat. Keputusan diambil oleh suara terbanyak. System
ini diusahakan semaksimal mungkin untuk mencegah terjadinya dictator mayoritas
dan minoritas
è System ekonomi
o
Berdasarkan prinsip keseimbanan dan
keserasian
o
Hak milik pribadi diakui dan memiliki
fungsional
o
Daya kreasi, inisiatif, dan potensi
setiap orang dikembangkan dalam satu kerangka yang harmonis dengan
masyarakatnya. Manusia dianggap sebagai makhluk social sekaligus makhluk
individu.
o
Menganut nilai keadilan distributive dan
komulatif
è System politik
sistem
politiknya adalah demokrasi pancasila yang berarti sistem demokrasi atau
kedaulatan rakyat yang dijiwai dan diintegrasikan dalam sila pancasila. Bagi
lembaga-lembaga yang bersifat infrastructural diakui keberadaandan kegiatannya
berdasarkan prinsip-prinsip keterbukaan dan ketaatan kepada hukun yang
sedang berlaku.
C.
IDEOLOGI
LAIN
1. IDEOLOGI KOMUNISME
Komunisme adalah salah
satu bentuk ideology dunia, disamping ideology yang lain dan sering disebut
ideology totaliter. Komunisme merupakan ajaran yang memandang bahwa manusia
pada hakikatnya merupakan makhluk social, komunisme mendasarkan pada suatu
kebaikan yang diperuntukkan bagi kepentingan dan keuntungan masyarakat
totalitas atas dasar inilah komunisme mendasarkan moralnya pada kebaikan
relative demi kepentingan dan keuntungan kelasnnya dan untuk mencapai tujuannya
dengan menghalalkan segala cara.
Tokoh komunis adalah
heinrich karl mark (1818-1883) seorang yahudi jerman dan merupakan tokoh
sosialis revolusuoner yang banyak menulis bidang social ekonomi.
Ajaran komunis
melandasi pada teori marxisme dan leninisme. Istilah komunisme juga dipakai
untuk ajaran kmunisme atau marxisme leninisme yang merupakan ajaran atau
ideology resmi komunisme (franz magnis-suseno, 2003;5)
·
Ciri-ciri Ideologi Komunisme
1.
ajaran komunisme adalah sifatnya
yang ateis, tidak mengimani Allah
2.
manusia makhluk social tanpa
dekorasi individu dan manusia dianap mesin
3.
masyarakat sebagai kesatuan manusia
tanpa kelas
4.
hokum dibuat manusia dan ditetapkan
negara
5.
perekonomian ditangan negara
·
System
filsafat
Komunisme
adalah paham yang mengutamakan masyarakat. Pada Negara yang menganut system ini
setiap orang hidup dalam belenggu yang dibuat pemerintah. Tidak ada ham.
Komunisme berdasarkan matrealime yang melahirkan ateisme. Negara tidak mengakui
adanya tuhan
·
System
social budaya
Negaralah
yang diakui mengetahui apa yang baik untuk masyarakat yang tahu bagaimana
mewujudan kebahagiaan masyarakat. Individu harus mendukung upaya
pemerintahmewujudkan kesejahteraan rakyad dengan cara patuh pada perintah
Negara. Pihak minoritas (pemerintah)memaksakan kehendak kepda pihak mayoritas(yang
diperintah) sehingga terjadinya dictator
·
System
ekonomi
è Berdasarkan
system etatisme
è Hak
milik pribadi tidak diakui
è Menimbulkan
pengekangan terhadap kreasi kreativitas dan potnsi warga Negara
è Masyarakat
lebih diutamakan disbanding individu
è Menganut
nilai keadilan komulatif yaitu setiap orang memperoleh bagian yang sama tanpa
memperhatikan
·
System
politik
è Karena
pemerintahan dilaksanakan menurut konsep dictator, hak politik rakyat tidak
dapat digunakang dengan baik (tirani minoritas atas mayoritas) jelas hal ini
tidak demokratis dan melanggar HAM
è Dalam
bdang ekonomi karena semua diatur pusat rakyad menjadi pasif akibatnya kegiatan
ekonomi menjadi lemah
è Manusia
hanya diakui sebagai makhluk social maka harus sanggup mengorbankan apa saja
demi kepentingan bersama
è Paham
kmunis tidak mengakui tuhan dan melarang keberadaan agama
è Dalam
praktiknya sering kali Negara menempuh berbagai cara guna mencapai ambisinya
meskipun bertentangan dengan agama.
2. IDEOLOGI LIBERALISME
Liberalisme adalah
sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada
pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama. Liberalisme tumbuh
dari konteks masyarakat Eropa pada abad pertengahan. Ketika itu masyarakat
ditandai dengan dua karakteristik berikut. Anggota masyarakat terikat satu sama
lain dalam suatu sistem dominasi kompleks dan kukuh, dan pola hubungan dalam
system ini bersifat statis dan sukar berubah. Pemikiran liberal (liberalisme)
berkembang sejak masa Reformasi
·
Ciri-ciri ideologi liberalisme
1. Demokrasi
merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik
2. Anggota
masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk kebebasan
berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers.
berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers.
3. Pemerintah
hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas. Keputusan
yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar membuat
keputusan diri sendiri.
yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar membuat
keputusan diri sendiri.
4. Kekuasaan
dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk.
5. Semua
masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagian terbesar
individu berbahagia.
6. Hak-hak
tertantu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat dilanggar oleh kekuasaan
manapun..
·
System
filsafat liberalisme
Paham
yang mengutamakan kebebasan. Setiap orang bebas melakukan apa saja asal jangan
sampai mengganggu kebebasan orang lain. Ham sangat dijunjung tinggi , bersifat
sekularisme yaitu Negara tidak mencampuri urusan beragama dan agama tidak
diatur oleh Negara
·
System
social budaya
Setiap
orang dapat melakukan apa saja, setiap orang boleh menyampaikan pendapat apa saja
dan mempermasalahkan apa saja tetapi pada akhirnya setiap keputusan untuk
kepentingan bersama harus ditentukan berdasarkan suara terbanyak. Pihak yang
kalah harus mematuhi pihak yang menang, terjadi pemaksaan kehendak mayoritas
kepada minoritas (dictator minoritas)
·
System
ekonomi
è Berdasarkan
prinsip free fight liberalism
è Hak
milik pribadi diakui
è Menimbulkan
kesenjangan social yang sangat menyolok
è Kepentingan
individu lebih diutamakan disbanding masyarakat
è Menganut
nilai keadilan distrbutif, setiap orang memperoleh balas jasa sesuai dengan
prestasinya
·
System
politik
è Paham
liberalism menghendaki kekuasaan mutlak mayoritas daripada minoritas sehingga
menimbulkan penindasan
è Keputusan
diambil dari suara terbanyak yang dapat menimbulkan perasaan tidak adil terutama
bagi golongan minoritas
è Diakui
partai oposisi dan mosi tidak percaya yang melahirkan pemerintah tidak stabil
è Kebebesan
yang tidak terkendali dapat mengganggu jalannya pemerintahan dan aktivitas
sehari-hari
è Dalam
bidang ekonomi persaingan bebas dapat mematikan golongan ekonomi rendah
è Paham
liberaisme dapat melahirkan manusia yang egois (individualism) jauh dari sifat
kekeluargaan dan kegotong royongan
KEUNGGULAN
DAN KELEMAHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
DENGAN IDEOLOGI LAIN
IDEOLOGI
|
KEUNGGULAN
|
KELEMAHAN
|
PANCASILA
SEBAGAI
IDEOLOGI
TERBUKA
|
ü Mencakup
nilai – nilai positif yang diambil dari berbagai ideology
ü Menutup
kelemahan dari kedua ideology yang bertentangan.
ü Kedudukan
manusia itu seimbang yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
ü Ekonomi
yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Pemerintah sehingga tidak
mengorbankan rakyat.
ü Bersifat
fleksibel yang artinya mengikuti perkembangan Zaman
ü pancasila
sebagai ideologi memberi kedudukan seimbang kepada manusia sebagai makhluk
individu dan makhluk sosial.
|
û Dapat
Menimbulkan tafsir yang berbeda – beda
û Keberhasilan
sulit dicapai
û Konflik
antar partai sering terjadi
û Kebanyakan
partai mementingkan kelompoknya
û Terlalu
banyak partai yang ada di Indonesia
û Perekonomian
tergantung pada pemerintah
|
KOMUNISME
|
ü Karena
perekonomian sepenuhnya ditangani oleh pemerintah, baik dalam hal perncanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan maka pemerintah lebih mudah
mengendalikan inflasi, pengangguran atau berbagai keburukan ekonomi lainnya.
ü Bersifat
absolutilasi dan seterminisme karena memberi perhatian yang sangat besar kepada
kolektivitas atau masyarakat
ü Pemerintah
menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan perencanaan sehingga pasar
barang dalam negri berjalan dengan lancer.
ü Relatif
mudah melakukan distribusi pendapatan.
ü Jarang
terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh pemerintah.
ü Tidak
ada pembagian kelas apapun ketimpangan yang ada
|
û Pers
dijadikan alat propaganda oleh pemerintah untuk menyebarkan nilai – nilai
komunis
û Mematikan
inisiatif individu untuk maju, sebab segala kegiatan diatur oleh pusat
û Kebebasan
individu dan hak milik pribadi tidak diberi kesempatan dinegara komunis
û Sering
terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
û Masyarakat
tidak memiliki kebebasan dalam memiliki sumber daya.
|
LIBERALISME
|
ü Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarkat
dalam mengatur kegiatan ekonomi. Masyarakat tidak perlu menunggu komando dari
pemerintah.
ü Setiap individu bebas untuk
memiliki sumber-sumber daya produksi. Hal ini mendorong partisipasi
masyarakat dalam perekonomian.
ü Timbul persaingan untuk maju karena
kegiatan ekonomi sepenuhnya diserahkan kepada masyarakat.
ü Menghasilkan barang-barang bermutu
tinggi, karena barang yang kurang bermutu tidak akan laku di pasar.
ü Efisiensi dan efektivitas tinggi
karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari keuntungan
ü Kontrol sosial dalam sistem pers
liberal berlaku secara bebas. Berita-berita ataupun ulasan yang dibuat dalam
media massa dapat mengandung kritik-kritik tajam, baik ditujukan kepada
perseorangan lembaga atau pemerintah.
ü Masyarakat dapat memilih partai
politik tanpa ada gangguan dari siapapun
|
û Sulit melakukan pemerataan
pendapatan. Karena persaingan bersifat bebas, pendapatan jatuh kepada pemilik
modal atau majikan. Sedangkan golongan pekerja hanya menerima sebagian kecil
dari pendapatan.
û Pemilik sumber daya produksi
mengeksploitasi golongan pekerja, sehingga yang kaya makin kaya, yang miskin
makin miskin.
û Sering muncul monopoli yang
merugikan masyarakat.
û Sering terjadi gejolak dalam
perekonomian karena kesalahan alokasi budaya oleh individu yang sering
terjadi
û Karena penyelenggaran pers
dilakukan oleh pihak swasta, pemerintah sulit untuk mengadakan dan memberikan
kontrol. Sehingga pers sebagai media komunikasi dan media masa sangat efektif
menciptakan image dimasyarakat sesuai misi kepentingan mereka.
û Tidak semua o srang kuat
cita-citanya
û Dalam ekonomi hanya mementingkan
keuntungan ekonomi sendiri
û Negara yang menganut paham
liberalism buta terhadap kenyataan bahwa tidak semua orang kuat kedudukannya
|
REVERENSI
Oetojo Oesman, Alfian, 1992, BP7 Pusat,
Jakarta
Kaelan, Prof, 2001, Pendidikan Pancasila, Paradigma, Yogyakarta
Sutrisno, Slamet, Dr, M.si, 2006, Filsafat
dan Ideology Pancasila, Penerbit Andi, Yogyakarta
Subadi, Tjipto, Dr, M.si, 2010,
Pendidikan Kewarganegaraan, BP-FKIP UMS, Surakarta
Saputra, Lukman S, 2009, Pendidikan Kewarganegaraan, Pusat Perbukuan
Departemen Nasional.
Nurjani,
Drs. Sukirno, Drs, 2009 Pendidikan Kewarganegaraan III untuk SMK, LP2IP, Yogyakarta
Suteng
Bambang.Drs,SM. Si, dkk, Pendidikan Kewarganegaraan: Erlangga
Setijo
pandji. Pendidikan Pancasila Prespektif Perjuangan Bangsa. Cikal sakti
Aa.
Nurdiaman. 2007, Pendidikan Kewarganegaraan; Kecakapan Berbangsa dan Bernegara
untuk kelas VIII SMP/MTS. Pribumi Mekar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar